Hal itu diungkapkan jurnalis Amerika Seymour Hersh dalam laporannya yang diunggah pada Kamis (17/8).
"CIA memperingatkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung terhadap pasukan Rusia akan gagal, dan bahwa Kyiv tidak akan memenangkan perang," tulis Hersh di blog Substack-nya, mengutip seorang pejabat intelijen AS yang tidak disebutkan namanya, seperti dimuat
RT.
“Dia mendapat kabar melalui Badan (CIA) bahwa pelanggaran Ukraina tidak akan berhasil,” lanjut sumber Hersh, tanpa menyebutkan kapan peringatan ini mulai muncul.
“Itu adalah pertunjukan oleh (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky dan ada beberapa orang di pemerintahan yang percaya omong kosongnya" katanya.
Ukraina memulai serangan balasan pada awal Juni, di mana Kyiv mengerahkan brigade terbaik yang diperlengkapi dan dilatih Barat dalam upaya memutuskan jembatan darat Rusia yang menghubungkan Donbass dengan Krimea di provinsi selatan Zaporozhye.
Menurut sebagian besar laporan, operasi tersebut telah gagal. Bahkan angka terbaru dari Kementerian Pertahanan Rusia memaparkan kerugian dari pihak Ukraina yang telah kehilangan lebih dari 43.000 tentara dan hampir 5.000 buah alat berat.
Sumber Hersh mengklaim bahwa penilaian CIA tentang peluang Ukraina membuat Blinken mempertimbangkan untuk menengahi kesepakatan damai yang mengakhiri konflik, seperti yang dilakukan Kissinger di Paris untuk mengakhiri Perang Vietnam.
Meskipun mengetahui bahwa prospek Ukraina suram, Direktur CIA William Burns dikabarkan mengambil kesempatan ini untuk mendekati Gedung Putih. Ia menawarkan dukungan untuk kebijakan bantuan militer tak terbatas Presiden Joe Biden untuk Kyiv, dengan tujuan mengamankan posisi yang lebih tinggi dalam pemerintahan Biden.
Hersh bukanlah reporter pertama yang mengklaim bahwa pejabat tinggi Amerika tahu bahwa serangan balik Ukraina tidak akan berhasil.
Laporan Wall Street Journal bulan lalu menyebutkan bahwa para pemimpin militer di AS dan negara-negara NATO lainnya tahu bahwa operasi itu akan gagal selama Ukraina tidak memiliki sarana untuk melawan superioritas udara Rusia.
Namun demikian, pendukung Kyiv di Barat membiarkan serangan itu dimulai.
BERITA TERKAIT: