Dalam sebuah pernyataan, Badan Keamanan Kirgistan menegaskan pihaknya tidak pernah melanggar ketentuan sanksi yang dijatuhkan atas Invasi Rusia di Ukraina.
"Baik badan pemerintah Kirgistan maupun struktur dan perusahaan negara tidak terlibat atas sanksi yang diberlakukan AS dan negara-negara Barat terhadap Rusia," bunyi pernyataan tersebut seperti dimuat
The Defense Post pada Jumat (21/7).
Kendati demikian, Badan Keamanan juga tidak mengesampingkan adanya kemungkinan keterlibatan swasta dalam pelanggaran sanksi tersebut.
"Ada kemungkinan keterlibatan pihak swasta. Tetapi mungkin mereka tidak mengetahui siapa konsumen akhir dan pengguna produk yang dipasok mereka," tambahnya.
Perdana Menteri Kyrgyzstan, Akylbek Zhaparov, berjanji akan memastikan bahwa barang yang dikirim keluar tidak akan sampai ke wilayah sanksi.
"Langkah-langkah akan diambil agar barang-barang yang terkena sanksi tidak melintasi perbatasan kami dan, terlebih lagi, tidak pergi ke tempat yang terkena sanksi (Rusia)," ujarnya.
Kirgistan yang memiliki hubungan politik, ekonomi, dan militer yang erat dengan Rusia, diduga telah mengekspor komponen elektronik dwiguna yang dapat digunakan Moskow untuk keperluan militer.
Baru-baru ini, media lokal juga melaporkan bahwa 14 model drone China yang digunakan untuk pertanian telah disita di dekat perbatasan Kyrgyzstan dan diklaim akan dibawa menuju Rusia.
BERITA TERKAIT: