Kantor Kejaksaan Wayne County mengkonfirmasi kepada
Newsweek, bahwa anak berusia 12 tahun, yang tidak disebutkan namanya secara terbuka, telah didakwa dengan satu dakwaan penyerangan dengan niat untuk melukai tubuh dan satu dakwaan penyerangan jahat.
Gadis itu muncul di pengadilan untuk sidang pendahuluan pada Sabtu (15/7) di mana dia diberi jaminan 10.000 dolar AS dan diperintahkan untuk tidak berhubungan dengan korban atau saksi lainnya.
"Ini adalah serangkaian tuduhan yang sangat meresahkan," kata Jaksa Penuntut Kym Worthy dalam sebuah pernyataan.
"Pengambilan keputusan secara instan dapat berdampak seumur hidup," katanya.
Korban bernama Deaira Summers yang berusia 11 tahun, mengatakan kepada media lokal bahwa dia berada di taman bermain Sekolah Dasar Vernor pada 9 Juli bersama saudara dan sepupunya ketika sepupunya bertengkar dengan seorang gadis berusia 12 tahun.
Summers mengatakan bahwa dia tidak terlibat dalam perkelahian yang menyebabkan bocah 12 tahun itu diduga melemparkan zat ke tubuhnya. Ia menderita luka bakar tingkat dua dan tiga di punggung, kaki, dan lengannya.
"Harus ada konsekuensi, karena saya tidak melakukan apa pun pada gadis itu," kata Summers.
Keluarga korban mengatakan mereka menyalahkan ibu gadis berusia 12 tahun itu karena memberikan zat yang digunakan dalam serangan itu kepada gadis itu.
Summers berkata kepada media lokal bahwa dia melihat ibu gadis berusia 12 tahun itu menemui putrinya di dekat taman untuk memberi gadis itu botol berisi cairan, yang diyakini keluarga Summers sebagai sejenis asam.
Dominique Summers, ibu korban, mengatakan staf rumah sakit yang merawat putrinya tidak dapat mengidentifikasi zat yang menyebabkan luka bakar kimia parah pada anak berusia 11 tahun itu.
BERITA TERKAIT: