Alih-alih merinci pencapaian kebijakan secara menyeluruh, Trump lebih banyak mengulang keluhan masa lalu, menyerang lawan politik, dan menyuarakan kebijakan garis keras, terutama terkait imigrasi dan perdagangan.
“Kita di sini malam ini di jantung negara kita untuk merayakan 100 hari pertama paling sukses dari pemerintahan mana pun dalam sejarah negara kita,” kata Trump dengan penuh semangat, berdiri di depan layar bertuliskan “100 Hari Kehebatan.”
Ia pun menambahkan: “Kita baru saja memulai. Anda bahkan belum melihat apa pun.”
Namun, sebagian besar pidato 90 menitnya dipenuhi serangan terhadap Presiden sebelumnya Joe Biden, jajak pendapat yang menurutnya tidak adil, serta media berita.
Ia kembali menyuarakan klaim palsu bahwa ia memenangkan Pilpres 2020 dan menggambarkan dirinya sebagai penyelamat negara dari “invasi” imigran.
“Mengusir para penyerbu bukan sekadar janji kampanye. Itu tugas serius saya sebagai panglima tertinggi,” ujar Trump, seperti dimuat Associated Press.
Presiden AS itu bahkan memutar video migran yang disebut sebagai anggota geng, sambil menegaskan bahwa penangkapan imigran ilegal kini menurun drastis di bawah kebijakan deportasi massal-nya.
Trump juga tidak menahan diri dalam menyinggung birokrasi Washington. “Kami menghentikan kereta gravy mereka... memberi tahu ribuan birokrat deep state yang korup, tidak kompeten dan tidak perlu: Anda dipecat!" serunya disambut sorak sorai pendukung.
Rapat umum di Michigan ini adalah momen langka, karena sejak kembali menjabat pada 20 Januari, Trump lebih sering menghabiskan waktu di Gedung Putih, berbicara dengan pers, atau mengunjungi acara olahraga dan lapangan golf, jauh berbeda dari masa jabatan pertamanya yang penuh dengan rangkaian kampanye publik.
Michigan, tempat digelarnya acara, adalah negara bagian krusial yang kembali direbut Partai Republik pada 2024, namun juga salah satu wilayah yang paling terdampak oleh tarif proteksionis Trump terhadap mobil dan suku cadang.
Beberapa pabrik bahkan menghentikan produksi dan memberhentikan pekerja secara sementara.
Sebelumnya pada hari yang sama, Trump mengumumkan pelonggaran sebagian tarif tersebut melalui perintah eksekutif.
“Trump peduli dengan pekerjaan masa depan, bukan masa lalu,” ujar Menteri Keuangan Scott Bessent, membela langkah tersebut.
Namun, tingkat persetujuan terhadap kepemimpinan Trump hanya berada di kisaran 40 persen, dengan kebijakan ekonominya mendapat penilaian lebih rendah.
Sementara itu, Carolyn Martz dari Royal Oak mendukung tarif tersebut karena menurutnya bisa mendorong produksi dalam negeri.
"Saya ingin melihat lebih banyak barang dibuat di Amerika, oleh orang Amerika, untuk orang Amerika,” tegasnya.
Banyak pihak menyuarakan kekhawatiran. Max Stier dari Partnership for Public Service memperingatkan bahwa 100 kepemimpinan Trump banyak menghasilkan kebijakan yang merusak pemerintah.
“Intinya untuk seratus hari pertama adalah, banyak kerusakan yang terjadi pada dasar-dasar pemerintahan kita," tegasnya.
Dengan pilkada paruh waktu 2026 yang mendekat, termasuk perebutan kursi Senat Michigan dan kantor gubernur, arah kebijakan Trump dan pendekatannya terhadap publik kemungkinan besar akan menjadi bahan perdebatan sengit di panggung nasional.
BERITA TERKAIT: