Mengutip laporan
Reuters pada Sabtu (16/12), produsen mobil terbesar di negeri Paman Sam itu akan menargetkan dua pabriknya untuk PHK massal tersebut.
Sekitar 945 pekerja di pabrik perakitan Onion, serta 350 pekerja di pabrik Lansing Grand River akan dirumahkan akibat PHK massal tersebut.
Manajemen GM sebelumnya mengungkapkan pada Oktober 2023 lalu bahwa mereka memutuskan untuk menunda produksi truk pikap listrik di pabrik Orion selama satu tahun, sehingga PHK berdampak pada seluruh pekerja produksi di pabrik tersebut.
CEO GM Mary Barra mengatakan penundaan tersebut memungkinkan mereka untuk melakukan perubahan teknis dan lainnya, di mana bisa membuat produksi truk lebih efisien dan murah sehingga lebih menguntungkan.
Selain itu, PHK juga dilakukan GM setelah berakhirnya produksi mobil Chevrolet Camaro.
Meski demikian, perusahaan besar itu berencana untuk menawarkan posisi di pabrik-pabrik lain dengan upah per jam kepada karyawannya yang terdampak PHK.
Selain General Motors, saingannya, Ford juga dikabarkan telah menghadapi masalah serupa dengan para pekerjanya.
Pada Oktober lalu, perusahaan itu telah mengurangi satu shift pekerjaan di pabriknya yang memproduksi mobil listrik F-150 Lightning. Namun, hal tersebut diklaim hanya sementara.
BERITA TERKAIT: