Presiden Kais Saied mengaku terkejut dengan laporan tentang migran yang disajikan selama rapat pada Jumat malam (14/7).
"Angka ini mengejutkan dan menunjukkan bahwa Tunisia menjadi sasaran," ujarnya, seperti dimuat
Al Arabiya.
Berulang kali Saied mengutarakan kecamannya terhadap para imigran tidak berdokumen yang disebutnya telah mengancam keamanan serta berdampak pada perubahanan susunan demografis Tunisia.
Biaya untuk imigran tidak berdokumen lebih tinggi daripada pendapatan industri pariwisata vital di Tunisia selama paruh pertama tahun ini, yang hanya berjumlah 2,2 miliar dinar atau Rp 10,8 triliun.
Dalam beberapa bulan terakhir, ribuan migran tak berdokumen berbondong-bondong ke kota pantai Sfax Tunisia untuk menuju Eropa. Karena bentrokan berhari-hari di Sfax antara penduduk dan migran, Tunisia memindahkan ratusan orang ke daerah terpencil di sepanjang perbatasan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: