Hal tersebut telah diumumkan oleh Presiden CNE, Diana Atamaint, pada Rabu (21/6), sambil mengumumkan dua paslon terakhir yang baru disetujui di negara itu.
Seperti dimuat
Rio Times, Kamis (22/6), dua kandidat itu adalah Luisa González dan Andrés Arauz dari partai gerakan Revolusi Rakyat (RC), yang dipimpin oleh mantan presiden Rafael Correa periode 2007-2017, dan Fernando Villavivencio dan Andrea González dari partai gerakan Construye.
"Pimpinan CNE telah menyetujui pendaftaran dua paslon terakhir yang tersisa setelah melakukan perbaikan yang diperlukan," ujarya dalam TV Ekuador.
Dengan adanya persetujuan ini, kedelapan paslon tersebut telah memenuhi persyaratan pendaftaran mereka secara lengkap, dan badan pemilihan memberikan pengakuan resmi dan melanjutkan proses pendaftaran mereka.
Kini setelah pengumuman itu, lebih dari 13 juta warga Ekuador akan dipanggil untuk memberikan suaranya dalam pemilihan itu, setelah Presiden Ekuador, Guillermo Lasso membubarkan parlemen yang sedang menggelar pemakzulan dirinya.
Dalam pemilu tersebut akan dipilih presiden dan wakil presiden, serta 137 anggota Majelis Nasional (Parlemen). Mereka akan menjabat hingga 2025, untuk kemudian digelar pemilihan kembali.
BERITA TERKAIT: