Hal itu diungkap oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres dalam sebuah pertemuan pada Rabu (21/6).
Guterres mengungkap bahwa saat ini PBB tengah menghadapi kekurangan kronis pada dana bantuan yang sangat dibutuhkan untuk masalah kemanusiaan di seluruh dunia.
“Kekurangan dana yang kronis dihadapkan pada tingkat rekor kebutuhan kemanusiaan yang terus memuncak,” kata Guterres, seperti dimuat
Malay Mail.
Menurutnya, hanya 20 persen dana bantuan yang diterima PBB pada pertengahan tahun 2023. Ini dikhawatirkan mampu menyebabkan krisis yang tidak bisa ditangani.
"Tanpa solusi untuk krisis pendanaan, pemotongan lebih lanjut tidak bisa dihindari," ungkapnya.
PBB membutuhkan dana 2,57 miliar dolar AS (Rp 38 triliun) untuk mendukung korban konflik Sudan, namun yang bisa disalurkan baru 17 persen.
Kemudian untuk dana pengungsi yang melarikan diri dari Sudan, telah dialokasikan senilai 500 juta dolar AS atau Rp 7 triliun, namun baru terkumpul 15 persen di PBB.
BERITA TERKAIT: