Begitu yang disampaikan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dalam konferensi persnya bersama dengan mitranya dari Nikaragua, Daniel Ortega di Managua pada Rabu (14/6).
Dalam kunjungannya ke negara itu, Presiden Iran tengah berusaha memperkuat hubungannya dengan negara-negara di Amerika Latin, seperti Venezuela, Kuba, dan Nikaragua, yang juga sama-sama menjadi sasaran sanksi dari Amerika Serikat (AS).
Menurut Raisi, persatuan antara negara-negara di Amerika Latin dan negara-negara merdeka di berbagai wilayah perlu ditingkatkan untuk melawan sanksi yang sering dijatuhkan Barat.
"Kerjasama antara negara-negara di Amerika Latin dan negara-negara merdeka di berbagai wilayah dapat membentuk persatuan yang mampu menetralkan dampak sanksi dan meningkatkan kapasitas negara-negara tersebut," ujarnya, seperti dimuat
Mehr News, Kamis (15/6).
Dalam pembicaraan bersama Ortega, Raeisi juga mencatat bahwa perlawanan negara serta pengejaran keadilan dan kebebasan mereka akan membuat kaum imperialis menjadi tidak aktif dan mendorong mereka untuk mundur.
"Inilah yang terjadi di banyak negara Amerika Latin dalam menghadapi sistem imperialis dan tuntutan berlebihan AS dan pendukungnya," katanya.
Di akhir pembicaraannya itu, Raisi menyebut Iran sebagai contoh yang telah berhasil mengubah ancaman yang dihadapi dari AS dan sekutunya menjadi peluang, yang menghasilkan kemajuan signifikan di berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, teknologi, perawatan kesehatan, dan industri farmasi.
BERITA TERKAIT: