"Keluarga yang meninggal akan menerima lebih dari satu juta rupee atau sekitar 18.150 dolar (Rp 270 juta) sementara yang terluka parah akan mendapatkan 200.000 rupee (Rp 36 juta), dengan 50.000 rupee (Rp 9 juta) untuk luka ringan," kata Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw.
Hal itu diumumkan Vaishnaw, setelah Perdana Menteri Narendra Modi berkunjung ke lokasi kecelakaan di Odisha, untuk melihat kerusakan secara langsung, dan bertemu para penyintas di rumah sakit.
“(Saya) mengamati situasi di lokasi tragedi di Odisha. Kata-kata tidak bisa menangkap kesedihan saya yang mendalam. Kami berkomitmen untuk memberikan semua bantuan yang mungkin kepada mereka yang terkena dampak,” kata Modi, seperti dimuat
The New Daily.Tabrakan antara kereta Coromandel Express dan Howrah Superfast Express yang terjadi pada Jumat malam, telah menewaskan sedikitnya 288 orang, dengan 803 lainnya mengalami luka-luka.
Menurut menteri Vaishnaw, kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan terburuk yang menimpa negaranya selama beberapa dekade terakhir, dengan saat ini pihak berwenang dan pemerintah India disebut masih terus menjalankan operasi penyelamatan dan berusaha memastikan bantuan segera kepada para korban.
"Ini kecelakaan besar dan tragis. Fokus penuh kami adalah pada operasi penyelamatan dan bantuan, dan kami berusaha memastikan bahwa mereka yang terluka mendapatkan perawatan sebaik mungkin,” tambah Vaishnaw.
Beberapa pemerintah negara bagian juga dikabarkan telah mengumumkan kompensasinya bagi ratusan korban yang terdampak oleh kecelakaan mematikan yang mengejutkan itu.
India memiliki salah satu jaringan kereta api terbesar di dunia dengan belasan juta penumpang diangkut setiap harinya, tetapi banyak infrastruktur kereta api yang perlu diperbaiki.
Kecelakaan kereta api paling mematikan di negara itu terjadi pada tahun 1981 ketika sebuah kereta api jatuh dari jembatan ke sungai di negara bagian Bihar hingga menewaskan sekitar 800 orang.
BERITA TERKAIT: