Direktur Mosaique FM, Noureddine Boutar, ditahan tiga bulan lalu karena dianggap sebagai teroris yang terlibat dalam konspirasi melawan keamanan negara pemerintahan Presiden Tunisia Kais Saied.
Penahanan itu disebut oleh Amnesty Internasional sangat bermotivasi politik, yang turut dikecam oleh Parlemen Eropa atas penyimpangan otoriter pemerintah Tunisa dan menyerukan pembebasannya segara.
Seperti dimuat
VOA News, Kamis (25/5), menurut pengacara Dalila Msaddek, Boutar masih belum dibebaskan sepenuhnya karena masih harus membayar jaminan sebesar 324.000 dolar (Rp 4,8 miliar).
"Boutar tidak memiliki uang dengan jumlah tersebut, karena pengadilan telah membekukan semua asetnya. Kami sedang dalam proses mengumpulkan jumlah tersebut, sehingga akan sulit baginya untuk dibebaskan hari ini," katanya, seraya menambahkan bahwa kliennya dilarang berpergian ke luar negeri.
Sejak awal tahun ini, Boutar bersama 20 tokoh terkemuka lainnya di Tunisia telah ditahan atas serangkaian langkah ketat yang diberlakukan pemerintahan Saied, yang merebut kekuasaan pada Juli 2021 lalu.
Bulan lalu, pihak berwenang Tunisia juga telah menahan mantan ketua parlemen sekaligus tokoh oposisi Rached Ghannouchi, yang penahanannya mendapat banyak kecaman dari negara lain, termasuk Turki.
BERITA TERKAIT: