Keputusan itu diumumkan oleh Urusan Penerbangan Sipil Bahrain, pada Senin (15/5), dengan mengatakan bahwa langkah tersebut dapat meningkatkan hubungan persahabatan kedua negara
"Dimulainya kembali penerbangan ini ada di dalam kerangka hubungan persaudaraan kedua negara, dengan cara mencapai aspirasi bersama dari para pemimpin dan warga kedua negara," kata badan negara itu.
Berdasarkan laporan yang dimuat
Al Jazeera, Selasa (16/5), pada 2017 lalu, Bahrain bersama dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir, memutuskan hubungan dan memberlakukan blokade terhadap Qatar, karena negara itu dianggap terlalu dekat dengan Iran dan mendukung kelompok garis keras.
Atas sanksi itu, keempat negara tersebut melarang pesawat dan kapal Qatar melewati wilayah udara dan perairan mereka serta memutuskan hubungan perdagangan.
Namun, sejak 2021 lalu hubungan itu mulai mencair, dengan baru-baru ini beberapa negara Teluk mengumumkan pemulihan hubungan mereka ketika delegasi masing-masing negara bertemu pada 12 April di markas Sekretariat Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) di ibu kota Saudi, Riyadh.
Pemulihan hubungan itu bertujuan untuk menyelesaikan perselisihan regional antara negara Teluk, termasuk mengembalikan Suriah ke Liga Arab, dan menghidupkan kembali hubungan antara Iran dan Arab Saudi.
BERITA TERKAIT: