Menurut keterangan Kedutaan Besar RI Khartoum pada Senin (17/4), area pertempuran meluas dan mencapai berbagai area dekat penduduk, termasuk di antaranya warga Indonesia yang ada di sana.
"Konflik senjata semakin meluas dan sering terjadi, terutama di sekitar titik titik rawan pertempuran antara lain sekitar Universitas Islam Afrika (IUA), Wisma Duta, sekitar Bandara, Arkaweet, Al Riyadh dan luar ibukota," bunyi pernyataan KBRI Khartoum yang diterima redaksi.
Perluasan wilayah konflik militer telah menyebabkan minimnya pasokan listrik, logistik, air, hingga transportasi yang menghambat mobilitas dan pergerakan.
Merespons kondisi tersebut, KBRI Khartoum kembali mengimbau WNI di Sudan untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap segala perubahan situasi yang ada.
"Tetap tenang dan selalu berhati-hati, tetap tinggal di rumah dan menjauhi jendela, meningkatkan saling komunikasi, dapat berkumpul bersama di titik-titik aman, tidak berkeliaran, menyiapkan dokumen paspor dan beberapa barang keperluan pribadi dalam satu tas atau ransel," tambah KBRI.
Hingga kini, KBRI Khartoum tengah berupaya untuk menyalurkan bantuan logistik dan pergerakan ke titik-titik aman bersama unsur elemen masyarakat WNI.
BERITA TERKAIT: