Berbicara saat berada di Prancis untuk memperingati Jacques Kupfer, seorang Zionis terkemuka dan aktivis Partai Likud sayap kanan yang meninggal pada tahun 2021, Smotrich mengatakan bahwa tidak ada yang namanya sejarah atau budaya Palestina.
“Apakah ada sejarah atau budaya Palestina? Tidak ada. Tidak ada yang namanya orang Palestina," kata politisi itu, seperti dikutip dari
RT, Selasa (21/3).
Pernyataannya mengundang tepuk tangan dari hadirin. Namun, memicu kemarahan pejabat Palestina.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan, pernyataan kontroversial Smotrich adalah tindakan rasis dan ekstrimis.
"Penyangkalan Smotrich atas keberadaan warga Palestina, memicu ekstremisme dan terorisme Yahudi terhadap rakyat kami," kata Kementerian.
Ini adalah kontroversi besar kedua yang telah dipicu oleh Smotrich, yang terkenal dengan sikap Zionis garis kerasnya dan pernyataan anti-Palestina yang berulang-ulang, bulan ini.
Di awal Maret, dia pernah menyerukan untuk memusnahkan kota Palestina Huwara, yang dilanda kerusuhan setelah peristiwa penembakan dua pemukim yang dilakukan seorang pria bersenjata Palestina. Kerusuhan itu merenggut nyawa satu warga Palestina di Huwara.
Pernyataan itu mendapat kecaman luas. Banyak yang mendesaknya untuk mundur.
Saat itu Smotrich berkelit dan mengklaim dia tidak bermaksud mengatakan bahwa kota Huwara harus dihancurkan, tetapi bahwa Israel harus bertindak tegas kepada terhadap teroris dan pendukungnya.
BERITA TERKAIT: