Berdasarkan laporan yang dimuat Telegraph, para pendukung Khan dipukul oleh polisi menggunakan pentungan berkali-kali dan menembakkan gas air mata di depan rumah Khan.
Kerusuhan itu disusul dengan diputusnya koneksi di internet untuk mencegah provokasi dan bentrokan yang lebih luas lagi.
Pengadilan Islamabad baru-baru ini mengeluarkan surat perintah untuk penangkapan Imran Khan, yang diduga menjual hadiah negara secara tidak sah saat berkuasa dari 2018 hingga 2022.
"Kami akan menangkap Imran Khan hari ini dan menghadirkannya di Pengadilan," kata Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah pada siaran langsung publik di saluran TV lokal.
Namun, menurut para pendukung Khan, pemimpin dari Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) itu tidak bisa ditangkap karena ia mendapatkan jaminan perlindungan dari pengadilan, yang membuat mereka memilih bentrok dengan aparat keamanan.
“Pemahaman kami, polisi tidak bisa menangkap Imran Khan,†katanya.
Menanggapi kericuhan itu, juru bicara pemerintah, Amir Mir mengatakan bahwa Imran Khan kerap kali memicu kekerasan di negaranya. Untuk itu ia menyerukan Khan menghadiri persidangan secara baik-baik.
“Jika Imran Khan memastikan kehadirannya di pengadilan, itu akan baik, jika tidak, hukum akan mengambil jalannya," ujar Amir.
BERITA TERKAIT: