Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Tetap Presiden Ukraina di Krimea, Tamila Tasheva dalam kunjungannya ke Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Kamis (2/3).
Bagi Tasheva, Muhammadiyah merupakan organisasi yang kuat, sehingga komunikasi, kerja sama, dan kolaborasi harus terus dijalin bersama Ukraina, terutama dalam kasus Krimea.
Krimea, dijelaskan Tasheva, merupakan wilayah dengan komunitas muslim terbesar di Ukraina yang mendapat tindakan persekusi sejak dianeksasi Rusia pada 2014 lalu.
Sebagai organisasi Islam yang berpengalaman, Muhammadiyah diharapkkan dapat membantu Ukraina dalam menciptakan perdamaian di wilayah yang dianeksasi Rusia tersebut.
"Sangat penting apabila ada sebuah organisasi
powerful yang memberikan support pada mereka (Tatar Krimea)," kata Tasheva.
Tasheva juga memaparkan bahwa Ukraina telah mengupayakan berbagai cara agar keadilan bagi rakyat Krimea dapat ditegakkan.
Selain menangani isu HAM, mereka juga bertangungjawab dalam menjembatani komunikasi antara mainland Ukraina dengan wilayah Krimea.
BERITA TERKAIT: