Serangan kelompok bersenjata ini terjadi di pos perlindungan warga sipil Markacoungo di Jalan Bamako-Segou pada Senin (2/1) sekitar pukul 21.00 waktu setempat.
Wakil Direktur Jenderal Perlindungan Sipil Mali, Dramane Diallo mengatakan dua petugas yang tewas itu teridentifikasi sebagai Kepala Sersan Pemadam Kebakaran Idrissa Dembele dan petugas pemadam kebakaran Tieba Coulibaly.
"Upacara militer dan pemakaman untuk dua anggota militer dijadwalkan pada Rabu (4/1)," ujarnya, seperti dikutip
AFP.
Hingga kini, kata Dramane, pihaknya tengah berupaya untuk menyelidiki pelaku penyerangan untuk dimintai pertanggungjawaban.
"Semua langkah diambil oleh Pasukan Pertahanan dan Keamanan untuk mencari, mengidentifikasi dan menangkap para pelaku tindakan tercela ini," tegasnya.
Dramane juga meminta agar seluruh penduduk dapat bekerjasama dengan Pasukan Pertahanan dan Keamanan untuk menangkap pelaku.
Bersama dengan Nigeria dan Burkina Faso, Mali merupakan negara Afrika yang tengah berjuang melawan pemberotakan jihadis. Ribuan warga sipil, tentara dan polisi tewas dan lebih dari dua juta orang meninggalkan rumah mereka akibat kekerasan para militan tersebut.
Sejak 2020 lalu, Mali berada di bawah kekuasaan junta militer dan dikabarkan tengah melibatkan tentara bayaran Wagner asal Rusia untuk membantunya melawan kejahatan jihadis.
BERITA TERKAIT: