Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dirjen Keamanan Maroko Laporkan Penurunan Angka Kejahatan Hingga 3,22 Persen Sepanjang Tahun 2022

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Sabtu, 24 Desember 2022, 12:31 WIB
Dirjen Keamanan Maroko Laporkan Penurunan Angka Kejahatan Hingga 3,22 Persen Sepanjang Tahun 2022
rmol news logo Angka kejahatan yang tercatat sepanjang tahun 2022, diklaim Direktorat Jenderal Keamanan Nasional Maroko (DGSN) telah mengalami penurunan hingga 30,22 persen.

Dalam laporan tahunan DGSN yang dirilis pada Jumat (23/12), menyebut penurunan itu didukung oleh pengembangan mekanisme investigasi kriminal, peran penting polisi forensik dan teknis dalam investigasi, dan koordinasi antara layanan DGSN dan Direktorat Jenderal Pengawasan Wilayah (DJP).

Sejalan dengan upaya itu, tingkat penyelesaian kejahatan tercatat terus mencapai rekor selama enam tahun berturut-turut, yaitu penyelesaian kasus hingga 94,43 persen dari total jumlah kasus yang terdaftar dan 85,34 persen dari kejahatan kekerasan.

Berkenaan dengan analisis kejahatan menurut bentuk dan modus operandi, operasi pengamanan intensif selama tahun 2022 meningkat sebesar 8 persen untuk kasus-kasus yang berkaitan dengan narkoba dan psikotropika.

Sepanjang tahun 2022, polisi menyita sebanyak 98.543 ton ganja, jumlahnya turun 49 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Polisi juga menyita 190,18 kilogram kokain, yang merupakan penurunan 87 persen dari jumlah obat yang disita.  

Selain itu, heroin sebanyak 2,82 kilogram yang disita tahun ini jumlahnya turun 5 persen dari tahun 2021.

Meski banyak penurunan yang terjadi, DGSN juga melaporkan peningkatan yang mengkhawatirkan pada tablet psikotropika yang disita, mencakup ekstasi dan captagon dengan kenaikan mencapai 85 persen.

Tren kenaikan yang sama juga terjadi pada kejahatan cyber-extortion, meningkat sebesar 5 persen dengan jumlah kasus sebanyak 5.623, dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 5.366 kasus.

Sementara itu, untuk kasus sextortion, DGSN hanya mencatat 417 kasus selama tahun ini, turun 17 persen dari tahun lalu.

Dalam laporannya, DGSN turut mensurvei upaya yang dilakukan dalam perjuangan melawan migrasi ilegal, yang menyatakan bahwa sekitar 32.733 calon migran gelap telah ditangkap, termasuk 28.146 orang asing dari berbagai negara.

Polisi juga membongkar 92 jaringan kriminal dan menangkap 566 orang yang terlibat jaringan migrasi ilegal dan perdagangan manusia.

Selain itu, polisi telah mengidentifikasi dan menyita sekitar 832 dokumen perjalanan palsu hingga dokumen identitas.  

Kendaraan pendukung operasi migran ilegal sebagai 193 kapal, 156 mesin kapal, dan 614 mobil juga telah diamankan.

Terkait dengan tindak pidana keuangan dan ekonomi,  Brigade Polisi Peradilan Nasional (BNPJ)  menangani 453 kasus korupsi, penjualan pengaruh, penipuan dan pemborosan dana publik dan pemerasan yang meningkat hampir 17 persen dibandingkan tahun lalu. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA