"Kalau kita tidak kreatif dan tidak punya inisiatif menjaga, tantangan ke depan akan semakin berat. Menjelaskan Pancasila kepada generasi muda butuh energi dan waktu," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam sambutannya di acara puncak KSAD Award Kampung Pancasila 2025 di Mabesad, Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025.
Salah satunya ia menegaskan penting dilakukan penguatan ideologi Pancasila dari level paling dasar, yakni desa.
Lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1992 ini mengungkapkan, hingga saat ini TNI AD Darat telah membentuk sebanyak 1.830 Kampung Pancasila di berbagai wilayah Indonesia, dengan mayoritas dibina melalui sinergi dengan PT Astra International Tbk.
"Saya berpesan kepada Astra untuk terus memelihara desa-desa yang sudah kita deklarasikan sebagai Kampung Pancasila," tegasnya.
Ia pun menekankan pentingnya konsistensi pendampingan terhadap desa-desa yang telah dideklarasikan sebagai Kampung Pancasila. Menurutnya, pembinaan ideologi tidak boleh berhenti pada seremoni.
Lebih jauh, Maruli menilai keberhasilan Kampung Pancasila sangat ditentukan oleh kekompakan lintas elemen, mulai dari pemerintah daerah, jajaran Kodim, hingga tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Sementara itu, Direktur PT Astra International Tbk Gita Tiffani Boer menegaskan komitmen Astra dalam mendukung penguatan desa dan internalisasi nilai-nilai Pancasila secara berkelanjutan.
“Selama hampir 69 tahun, Astra tidak hanya menjalankan usaha, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan dan penguatan desa,” kata Gita.
Ia menyebut Astra telah membina lebih dari 1.500 Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra yang berfokus pada sektor kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan.
“Kami percaya sinergi lintas sektor bersama TNI AD akan memperluas dampak sosial yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Dalam ajang KASAD Award Kampung Pancasila 2025, Kodim 0809/Kediri keluar sebagai Juara Umum Lomba Kampung Pancasila, sekaligus menegaskan konsistensinya dalam pembinaan ideologi dan kehidupan sosial masyarakat.
Tantangan menjaga dan membumikan nilai-nilai Pancasila ke depan semakin berat. Tanpa kreativitas dan inisiatif yang berkelanjutan, Pancasila berpotensi menjadi sekadar simbol. 
BERITA TERKAIT: