Dimuat
Al-Arabiya, pihak berwenang Pakistan akhirnya kembali memperbolehkan warganya melintasi perbatasan utama dengan Afghanistan pada Senin (12/12).
Sehari sebelumnya, pada Minggu (11/12), aksi saling serang pasukan Pakistan dan Taliban Afghanistan di wilayah dekat perbatasan Kandahar Afghanistan, mendorong pemerintah untuk menutup perbatasan.
Otoritas keamanan Pakistan melaporkan tujuh kematian dan 17 lainnya terluka dalam aksi saling tembak tersebut.
Meskipun ada satu korban jiwa dari pihak Taliban, tetapi militer Pakistan tetap menyalahkan mereka karena telah melakukan serangan yang tidak berasalasan dan membabi buta.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan Abdul Qahar Balkhi mendesak pemerintah Taliban untuk melakukan upaya serius dalam mencegah insiden serupa terulang kembali.
"Kami juga meminta Afghanistan memberikan perhatian serius untuk mencegah tindakan provokatif yang menyebabkan kekerasan. Itu berdampak negatif pada hubungan antara kedua negara," cuitnya di twitter.
Bernada sama, Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif juga mengungkapkan kemarahannya atas aksi kekerasan di perbatasan.
"Pemerintah Sementara Afghanistan harus memastikan bahwa insiden seperti itu tidak terulang," tulis Sharif.
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, hubunganya dengan Pakistan mengalami pasang surut.
Terlebih karena adanya serangan lintas batas oleh militan Pakistan yang berbasis di Afghanistan.
BERITA TERKAIT: