Undangan itu disampaikan Prabowo dalam konferensi pers bersama di Islamabad, Selasa, 9 Desember 2025, sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan strategis kedua negara.
Prabowo mengatakan Indonesia ingin mempercepat kerja sama lintas sektor dengan Pakistan. Ia menilai kunjungan langsung PM Sharif ke Indonesia akan membuka ruang penyelarasan kebijakan yang lebih mendalam.
“Saya berharap dapat mengundang Perdana Menteri Sharif secara resmi untuk mengunjungi Indonesia, dan juga para pemimpin Anda untuk datang ke Indonesia dan melihat perkembangannya, serta mungkin membantu kami dalam memberikan saran dan pemikiran Anda tentang bagaimana kita dapat bersama-sama meningkatkan kerja sama kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan apresiasi atas kesediaan Pakistan membantu Indonesia di bidang kesehatan. Islamabad sebelumnya menyatakan komitmen mengirim dokter, profesor, dan tenaga ahli kesehatan ke Indonesia.
“Saya sangat senang, saya sangat bersyukur bahwa Pakistan bersedia membantu kami di bidang kesehatan dengan mengirimkan dokter, profesor, dan pakar Anda untuk membantu kami di sektor kesehatan,” tuturnya.
Perdagangan Indonesia dan Pakistan saat ini mencapai 4,5 miliar dolar AS, di mana lebih dari 90 persennya berasal dari impor minyak sawit Indonesia.
Untuk itu Prabowo telah menginstruksikan jajaran menteri untuk mempercepat penyeimbangan hubungan dagang Indonesia-Pakistan.
“Kami akan mempercepat penyeimbangan kembali hubungan perdagangan kami dengan cara-cara praktis. Yakinlah bahwa kami ingin bergerak secepat mungkin di semua bidang ini,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: