Pada hari pertama, IPFD berhasil mempertemukan perwakilan menteri dari 17 negara dan teritori di kawasan Pasifik untuk mendiskusikan kerjasama pembangunan dengan Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pidato pembukaan IPFD pada Rabu (7/12) mengatakan bahwa kawasan Pasifik merupakan salah satu prioritas kebijakan luar negeri Indonesia selama 8 tahun terakhir.
Untuk itu, IPFD disebut Retno sebagai bagian dari manifestasi visi Pacific Elevation dan menjadi platform untuk memperluas engagement dalam upaya pencapaian kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.
Retno mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun arsitektur regional yang kuat dan inklusif melalui kerjasama nyata yang dibangun.
"Pentingnya kita membangun kerjasama yang tidak hanya komitmen politik tetapi juga kerjasama yang konkret," ujarnya.
Melalui IPFD, Retno berharap agar apa yang disepakati dalam forum tersebut tidak hanya sekadar dibicarakan melainkan benar-benar dilakukan.
"Jadi kita tidak boleh hanya bicara kita harus kerjakan apa yang dikatakan
walk the talk," tegas Retno.
Selain itu, lanjut Retno, komitmen yang kuat juga sangat diperlukan untuk mewujudkan kerjasama yang menguntungkan bagi semua negara di Pasifik.
Kerjasama tersebut, dijelaskan Retno telah dimulai IPFD, melalui workshop yang mengangkat isu-isu yang menjadi kepentingan bersama, seperti perubahan iklim ketahanan pangan, pengurangan risiko bencana.
Kerjasama ekonomi berkelanjutan dan
people contact juga dinilai Retno sangat diperlukan untuk meningkatkan konektivitas dan ikatan kekeluargaan lebih antara negara Pasifik dan ini dapat kita lakukan misalnya melalui pendidikan olahraga dan pertukaran budaya.
BERITA TERKAIT: