Setidaknya begitu menurut mantan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, yang menyerukan pembentukan pengadilan khusus untuk menghukum Putin bersama kaki tangannya.
Berbicara bersama Menteri Luar Negeri Ukraina Dmyto Kuleba pada acara virtual yang diselenggarakan oleh lembaga think-tank Chatham House pada Jumat (4/3), Brown mengatakan perlunya pengadilan internasional baru untuk mengungkap dan menghukum kejahatan agresi.
Dia menambahkan bahwa itu akan didasarkan pada tindakan negara-negara yang bertemu di London selama Perang Dunia Kedua untuk merancang resolusi tentang kejahatan perang Nazi, yang mengarah pada pembentukan Pengadilan Militer Internasional dan pengadilan Nuremberg.
"Ukraina menginginkan dukungan penuh kita untuk mengungkap dan menghukum kejahatan agresi, dan itu dapat dilakukan dengan membentuk pengadilan khusus sesuai dengan yang diusulkan pada tahun 1942," kata Brown, seperti dikutip dari
Sky News, Sabtu (5/3).
"Presiden Putin telah menimbulkan tantangan yang menentukan bagi tatanan internasional pasca 1945. Dia telah berusaha untuk mengganti aturan hukum dengan penyalahgunaan kekuatan," lanjutnya.
"Untuk semua alasan ini, dan karena skala penderitaan rakyat Ukraina, saya percaya bahwa kebanyakan orang akan setuju bahwa tindakan agresi ini tidak dapat dibiarkan tanpa diselidiki, tidak dituntut, atau tidak dihukum," kata Brown lagi.
Desakan mantan PM itu terjadi setelah pasukan Rusia diduga melakukan penembakan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir di tenggara Ukraina pada Jumat pagi (4/3) waktu setempat.
Wakil PM Inggris Dominic Raab menggambarkan serangan itu sebagai "penghinaan terhadap panggung dunia pada umumnya".
Sementara Menteri Pertahanan Ben Wallace menuduh Rusia sedang "bermain dengan api".
BERITA TERKAIT: