Penegasan itu dibuat pada Minggu (23/1), tidak lama setelah Kantor Luar Negeri Inggris melontarkan tuduhan itu.
Bahkan, pada Sabtu (22/1), Kementerian Luar Negeri Inggris juga menyebutkan beberapa politisi Ukraina lainnya, yang dikatakan memiliki hubungan dengan dinas intelijen Rusia, bersama dengan Murayev yang merupakan pemimpin partai kecil pro-Rusia yang tidak memiliki kursi di parlemen.
“Disinformasi yang disebarkan oleh Kantor Luar Negeri Inggris adalah lebih banyak bukti bahwa negara-negara NATO, yang dipimpin oleh Anglo-Saxon, yang meningkatkan ketegangan di sekitar Ukraina,†kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di aplikasi pesan Telegram.
“Kami menyerukan Kantor Luar Negeri Inggris untuk menghentikan kegiatan provokatif, berhenti menyebarkan omong kosong," sambungnya, seperti dimuat
Associated Press.
Pemerintah Inggris sendiri membuat tuduhan itu berdasarkan penilaian intelijen, tanpa memberikan bukti untuk mendukungnya.
Tuduhan itu semakin memperkeruh ketegangan yang sedang terjadi di perbatasan Ukraina dan Rusia beberapa waktu belakangan ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: