Pria 56 tahun itu sedang diselidiki atas tuduhan pengkhianatan terkait dengan pembiayaan pejuang separatis yang didukung Rusia melalui penjualan batu bara ilegal pada 2014 hingga 2015. Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi ancaman 15 tahun penjara.
Sementara itu, Poroshenko dan partainya menuding bahwa Presiden Volodymyr Zelensky membuat tuduhan yang mengada-ada dan melakukan upaya sembrono untuk membungkam oposisi politik.
Setelah tiba di Kiev, Poroshenko sempat terlibat perselisihan singkat di kontrol perbatasan. Poroshenko menuduh penjaga perbatasan mengambil paspornya.
Setelah selesai dengan perselisihan itu, ia kemudian muncul di hadapan ribuan pendukung yang bersorak dan mengibarkan bendera di luar bandara.
Kembalinya Poroshenko memicu pertikaian tersendiri dengan pemerintah Presiden Zelensky dalam apa yang dikatakan para kritikus sebagai gangguan yang dinilai buruk ketika Ukraina bersiap untuk kemungkinan serangan militer Rusia dan mencari dukungan dari sekutu Baratnya.
Dikabarkan
CNN, para diplomat Barat pun telah menyerukan persatuan politik di Ukraina sebelum kedatangan Poroshenko, yang menjadi presiden dari 2014 hingga 2019.
BERITA TERKAIT: