Hal itu dengan tegas disampaikan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada akhir pekan ini (Minggu, 19/12). Ia mengaku optimis bahwa WHO akan mengakui vaksin unggulan Rusia Sputnik V mereka.
Meski belum mendapatkan lampu hijau dari WHO, Sputnik V sudah digunakan di puluhan negara di dunia, termasuk Indonesia.
Sejumlah negara lain yang juga mengizinkan penggunakan Sputnik V antara lain adalah Rusia, Belarus, Argentina, Bolivia, Serbia, Aljazair, Palestina, Venezuela, Paraguay, Turkmenistan, Hungaria, UEA, Iran, Republik Guinea, Tunisia, Armenia, Meksiko, Nikaragua, Republika Srpska (entitas dari Bosnia dan Herzegovina), Lebanon, Myanmar, Pakistan, Mongolia, Bahrain, Montenegro, Saint Vincent dan Grenadines, Kazakhstan, Uzbekistan, Gabon, San-Marino, Ghana, Suriah, Kirgistan, Guyana, Mesir, Honduras, Guatemala, Moldova, Slovakia dan Angola.
Selain itu, vaksin ini juga digunakan di Republik Kongo, Djibouti, Sri Lanka, Laos, Irak, Makedonia Utara, Kenya, Maroko, Yordania, Namibia, Azerbaijan, Filipina, Kamerun, Seychelles, Mauritius, Vietnam, Antigua dan Barbuda, Mali, Panama, India, Nepal, Bangladesh, Turki, Albania, Maladewa, Ekuador, Brasil, Nigeria, dan Chili.
Merujuk pada situs resmi Sputnik V, sejauh ini data yang diperoleh dari negara-negara yang telah menggunakan vaksin itu menunjukkan bahwa Sputnik V adalah salah satu vaksin teraman dan paling efektif melawan virus corona.
BERITA TERKAIT: