
Presiden Kosovo yang baru terpilih, Vjosa Osmani, mengatakan bahwa nasib orang hilang selama perang kemerdekaan 1998-1999 harus menjadi prioritas dalam dialog normalisasi Pristina-Beograd.
Di hari pertamanya menjabat, ia mengujungi 'monumen orang hilang' di ibu kota Kosovo, Pristina.
“Selama tidak ada keadilan bagi korban yang disandera dan masih dianggap hilang, mustahil memikirkan perdamaian,†katanya, sambil meletakkan bunga di monumen itu, seperti dikutip dari
N1, Rabu (7/4).
Negara yang maju adalah negara dengan warga yang menerima keadilan dan berbahagia.
Menurut, Osmani, Kosovo tidak bisa maju selama 1.600 keluarga masih terluka dan merindukan orang yang dicintai.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: