Lewat unggahan di Facebook pada Minggu (16/7), Perdana Menteri Albin Kurti mengatakan Kosovo akan membeli pesawat tanpa awak itu untuk mendukung pertahanan nasional.
"Kosovo sekarang bahkan lebih aman dan selalu bangga," kata Kurti.
Dimuat
The Star, tidak diketahui berapa banyak jumlah drone yang akan dibeli oleh Kosovo, termasuk harga atau tujuan penggunaannya.
Drone Bayraktar menjadi populer secara global setelah digunakan oleh militer Ukraina melawan pasukan Rusia.
Sementara itu, Kosovo menghadapi kekerasan etnis terburuk di wilayah utara yang menampung sekitar 50 ribu etnis Serbia, yang mendapat dukungan dari pemerintah Beograd.
Konflik meletus pada Mei lalu, setelah walikota etnis Albania terpilih dan mendapat boikot dari etnis Serbia yang telah lama menuntut kesepakatan otonomi yang lebih besar.
Dalam dua tahun terakhir, Kosovo telah meningkatkan jumlah pasukan hingga 80 persen dan anggaran pertahanan lebih dari 100 persen.
Republik berusia 15 tahun itu juga sedang memperbanyak pasukan hingga 5.000 tentara reguler dan 3.000 cadangan. Aliansi militer NATO bahkan menempatkan lebih dari 4.500 penjaga perdamaian ke Kosovo.
Kosovo berusaha bergabung menjadi anggota NATO, tetapi empat anggota aliansi itu masih belum mengakui kemerdekaannya dari Serbia.
BERITA TERKAIT: