Menteri Pertahanan Venezuela, Jenderal Vladimir Padrino, mengatakan unit sementara yang disebut Zona Pertahanan Operasional Terpadu, atau ZODI, akan beroperasi di beberapa kotamadya negara bagian Apure, tempat bentrokan terjadi.
"Kami tidak akan mengizinkan semua jenis kekuatan yag merusak, juga tindakan kriminal, pengedar narkoba, dan sebagainya, datang ke wilayah Venezuela untuk melakukan kejahatan," kata Padrino dalam pernyataan yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari
Reuters, Selasa (6/4).
Dalam konferensi pers tersebut, Padrino juga mengumumkan ada 8 tentaranya yang tewas selama operasi.
Kementerian Luar Negeri Kolombia pada hari Senin (5/4) mendesak penghormatan terhadap hak-hak penduduk sipil yang tinggal di Apure dan negara bagian tetangga Kolombia Arauca.
"Konflik bersenjata di daerah perbatasan Arauca dan Apure secara serius mempengaruhi kehidupan penduduk sipil dan telah memaksa keluarga untuk meninggalkan rumah dan harta benda mereka," kata kementerian itu.
Kritikus oposisi mengatakan para pejuang itu termasuk gerilyawan FARC pembangkang yang menolak kesepakatan damai 2016 dengan pemerintah Kolombia.
Sementara, Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano mengatakan kepada surat kabar El Tiempo akhir pekan lalu bahwa pemerintah Maduro telah terlibat dalam perkelahian antara berbagai kelompok mantan gerilyawan FARC dan terlibat dalam persekongkolan perdagangan narkoba dengan beberapa.
"Pertemuan telah diadakan antara angkatan bersenjata Venezuela dan sekutu pembangkang untuk mengoordinasikan serangan terhadap mantan anggota FARC lainnya," kata Molano kepada surat kabar tersebut.
"Tujuan operasi di sana bukanlah perlindungan perbatasan, melainkan perlindungan bisnis perdagangan narkoba," lanjutnya.
Venezuela sendiri menyangkal memiliki hubungan dengan gerilyawan Kolombia atau kelompok perdagangan narkoba.
BERITA TERKAIT: