Peta yang dirilis untuk Program Peningkatan Pendidikan Pertahanan (DEEP) itu memperkuat kedaulatan Maroko atas wilayah Sahara Barat yang disengketakan dengan Front Polisario.
Peta itu sudah diterbitkan di situs NATO sejak 14 Desember, seperti dikutip
Sputnik, Minggu (3/1). Meski begitu, NATO belum membuat pernyataan resmi terkait pengakuan kedaulatan Maroko atas Sahara Barat.
Sebelumnya, dalam peta NATO, Sahara Barat dipisahkan dari Maroko dengan sebuah garis yang menunjukkan status internasionalnya belum ditentukan, walaupun Rabat secara de-facto mengontrol 80 persen wilayah itu.
Penerbitan peta baru NATO itu dilakukan setelah Amerika Serikat (AS) yang merupakan anggota kuncinya mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat.
Pengakuan itu dilakukan Washington sebagai imbalan atas normalisasi yang dilakukan oleh Maroko dengan Israel.
Perselisihan teritorial atas Sahara Barat antara Maroko dan Front Polisario sudah ada sejak Spanyol mendekolonisasi tanah tersebut.
Front Polisario memproklamasikan pembentukan Republik Demokratik Arab Sahrawi (SADR) dengan pemerintahan di pengasingan yang berlokasi di Aljazair.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak negara yang mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat dan mendirikan perwakilannya di sana.
BERITA TERKAIT: