Karena adanya pembatasan Covid-19, maka perjanjian tersebut ditandatangani melalui telekonferensi pada hari Selasa (22/9) oleh Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel, Mayor Jenderal (Res.) Amir Eshel, dan mitranya dari Italia, Direktur Persenjataan Nasional Nicolò Falsaperna, mengutip
Defense-Aerospace, Kamis (24/9).
Perjanjian itu merupakan langkah terakhir dalam kesepakatan yang lebih luas antara dua negara pada Februari 2019.
Perjanjian tersebut mencakup pembelian 12 helikopter pelatihan AW119 oleh Israel dan dua simulator untuk menggantikan Bell 206 yang beroperasi dengan Sekolah Penerbangan Angkatan Udara Israel sejak tahun 1970-an. Tujuh helikopter pertama dipesan pada saat itu, dan lima terakhir dipesan pada Selasa kemarin.
Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, menyambut baik perjanjian itu. Ia menyatakan bahwa hal itu mencerminkan kerja sama yang erat.
"Itu merupakan kerja sama kami, yang serat dan penting, dengan Kementerian Pertahanan Italia selama bertahun-tahun," ujar Gantz, mengutip Italia Ares Difesa.
“Penyelesaian perjanjian ini penting untuk pelatihan pilot helikopter IAF dan untuk pengembangan ekonomi Israel. Ini juga mencerminkan betapa pentingnya industri pertahanan bagi keamanan dan ekonominya Israel," lanjut Gantz.
Sebagai gantinya, Italia membeli batch tambahan rudal anti-tank Spike yang diproduksi oleh Rafael Advanced Systems Israel, serta simulator untuk helikopter Angkatan Darat Italia untuk digabungkan bersama dan dikembangkan oleh Leonardo Italia dan Sistem Elbit Israel.
Dalam akun Twitter Kementerian Pertahanan Israel menulis:
"Pada hari Selasa, D.G. dari IMoD, Mayor Jenderal (Res.) Amir Eshel, dan mitranya dari Italia, Direktur Persenjataan Nasional, Nicolò Falsaperna, menandatangani perjanjian pengadaan timbal balik, yang menyelesaikan pertukaran antara Israel dan Italia yang telah dimulai pada Februari 2019."
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: