Menurut Kementerian Pengungsi dan Repatriasi Taliban pihaknya menerima 260 migran Afghanistan yang diusir pemerintah Pakistan pada hari Senin (29/4).
Di hari yang sama, Khaama Press melaporkan, sebanyak 2.368 migran Afghanistan juga masuk kembali ke Afghanistan dari Iran.
Para migran kembali ke negara itu melalui perbatasan Torkham di provinsi Nangarhar.
Para pejabat mengklaim orang-orang yang kembali memasuki Afghanistan melalui perbatasan Islam Qala di Provinsi Herat.
Kementerian Pengungsi Taliban mengumumkan repatriasi migran dari Iran pada saat pengusiran migran Afghanistan dari Iran, khususnya dari Pakistan, semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya, Amnesty International menyerukan pembatalan segera rencana pengusiran migran Afghanistan dari Pakistan, dan menekankan bahwa rencana ini bertentangan dengan undang-undang hak asasi manusia internasional dan undang-undang pengungsi.
Sementara itu, penjabat menteri Urusan Pengungsi dan Repatriasi Taliban telah mendesak Pakistan untuk menyelesaikan masalah migran Afghanistan dalam kerangka pemahaman bilateral.
Fase pertama pengusiran migran Afghanistan tidak berdokumen dari Pakistan dimulai pada November 2023.
Organisasi hak asasi manusia dan Taliban mengkritik tindakan Pakistan. Namun, pemerintah Pakistan bersikeras bahwa hal itu tidak ditujukan pada komunitas etnis mana pun.
BERITA TERKAIT: