Wamendag Chili memuji perkembangan tahapan aksesi Indonesia ke OECD yang cukup cepat. Padahal Chili membutuhkan waktu lima tahun untuk mencapai penyerahan roadmap aksesi.
"Sedangkan Indonesia hanya membutuhkan waktu kurang dari setahun,” ujar Wamendag Sanhueza.
Lebih lanjut, Chili berjanji akan mendukung Indonesia untuk mempercepat proses aksesi ini melalui pertukaran informasi dan pengalaman.
Airlangga menyambut baik manfaat Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang telah ditandatangani oleh kedua negara sejak 2018.
“Chili merupakan mitra FTA pertama Indonesia di kawasan Amerika Selatan. Oleh karena itu, perjanjian ini dapat menjadi model bagi kemitraan Indonesia dengan negara-negara lain di kawasan tersebut,” kata Airlangga.
Wamendag Sanhueza juga mengomentari positif kesepakatan protokol untuk perdagangan jasa yang telah ditandatangani pada 2023 lalu. Beberapa sektor jasa yang menjadi fokus bagi Chili yakni antara lain konstruksi, teknik, transportasi, logistik dan jasa profesional.
“Sebagai negara yang menganut prinsip ekonomi terbuka, Chili terus mempromosikan keterbukaan rezim perdagangan sektor jasa. Kami percaya jasa merupakan sektor ekonomi baru yang menjanjikan dan akan memberikan dampak positif bagi kedua pihak,” pungkas Wamendag Chile.
Masih terkait dengan kesepakatan di bidang ekonomi, Airlangga menyampaikan ketertarikan Indonesia untuk bergabung dalam kesepakatan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
BERITA TERKAIT: