Penyakit yang sangat menular ini sebenarnya dapat sepenuhnya dicegah melalui vaksin dua dosis. Namun para ahli dalam beberapa bulan terakhir telah memperingatkan adanya penurunan tingkat vaksinasi di seluruh dunia.
Menurut data terbaru WHO, sebanyak 364.808 kasus campak sejauh ini telah dilaporkan secara global pada tahun 2019. Jumlah itu naik di bandingkan 129.239 kasus tahun lalu.
"(Jumlah itu merupakan) yang tertinggi sejak 2006," kata juru bicara WHO Christian Lindmeier di Jenewa pada Selasa (13/8), seperti dimuat
Al Jazeera.
WHO menggarisbawahi, angka yang tumbuh cepat itu sangat mengkhawatirkan karena hanya sekitar satu dari 10 kasus campak yang sebenarnya diyakini dilaporkan di seluruh dunia. Sementara sisanya tidak dilaporkan.
Lonjakan terbesar dalam kasus campak terjadi di wilayah Afrika yang mencapai 900 persen dalam kasus tahun ke tahun. Sedangkan wilayah terbesar kedua di mana lonjakan campak terjadi adalah di Pasifik barat yang melihat kenaikan hingga 230 persen.
Republik Demokratik Kongo (DRC), Madagaskar dan Ukraina menjadi negara jumlah kasus terbanyak. Kasus campak juga mengkhawatirkan di Angola, Kamerun, Chad, Kazakhstan, Nigeria, Filipina, Sudan, Sudan Selatan, dan Thailand.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: