Setelah pengunduran diri John Flint dari posisi Chief Executive Officer (CEO) Bank HSBC, Senin (5/8), pihak HSBC langsung melakukan sebuah langkah mengejutkan. Hari ini, Selasa (6/8),
Channel News Asia melansir bahwa HSBC tengah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 4.000 karyawannya di seluruh dunia.
Berdasarkan laporan tahunannya, HSBC mempunyai sekitar 235 ribu karyawan pada 2018. Pada 2019, sebagian dari mereka harus mengalami pemutusan hubungan kerja. Hingga saat ini, pihak HSBC belum memberikan alasan kenapa melakukan pemangkasan karyawan.
Toh bukan hanya HSBC yang melakukan PHK tahun ini. Ada beberapa bank lain yang ikut merasakan dampak dari ketidakstabilan ekonomi global saat ini. Deutsche Bank asal Jerman pada Juli lalu telah melakukan PHK terhadap 18.000 karyawannya di seluruh dunia.
Lalu Barclays yang berbasis di London juga mem-PHK 3.000 karyawannya pada kuartal kedua tahun ini. Sedangkan Societe Generale dari Prancis mengatakan telah memangkas 1.600 karyawannya pada April lalu.
HSBC sebenarnya memiliki keuntungan yang besar di wilayah Asia. Terutama Singapura, yang menjadi 'kunci' perusahaan. Namun, belum ada kejelasan apakah karyawan HSBC di wilayah Asia masuk dalam bagian pemangkasan tersebut atau tidak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: