Langkah itu diambil setelah WFP menangguhkan bantuan pada Juni lalu.
Jurubicara Houthi, Mohammed Ali al-Houthi akhir pekan kemarin mengumumkan di akun Twitternya bahwa pihaknya telah menandatangani kesepakatan dengan WFP.
Sementara itu, jurubicara WFP, Herve Verhoosel mengatakan bahwa perjanjian tingkat tinggi adalah langkah penting menuju perlindungan yang menjamin akuntabilitas operasi kemanusiaan di Yaman.
"Kami berharap detail teknis dapat disepakati dalam beberapa hari mendatang," tambahnya, seperti dimuat
Al Jazeera.
WFP diketahui menghentikan bantuan di Sanaa pada 20 Juni lalu karena khawatir makanan dialihkan dari orang-orang yang rentan. Namun WFP tetap mempertahankan program gizi untuk anak-anak yang kekurangan gizi, ibu hamil dan menyusui.
Badan tersebut, pada Desember tahun lalu, menuduh pejuang Houthi mencuri bantuan makanan dan menyerukan sistem pendaftaran biometrik untuk mencegah penyalahgunaan bantuan makanan.
Namun negosiasi terhenti pada bulan Juni lalu dengan Houthi mengatakan WFP bersikeras mengendalikan data yang melanggar hukum Yaman.
Penangguhan sebagian bantuan diperkirakan mempengaruhi sekitar 850.000 orang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: