"Terdapat 11 orang WNI di El Paso, Texas. KJRI Houston telah menghubungi simpul masyarakat dan melakukan pengecekan. Seluruh WNI di El Paso dalam kondisi aman," demikian keterangan tertulis KJRI yang diterima redaksi, Minggu (4/8).
Usai kejadian, KJRI Houston mengimbau kepada seluruh WNI yang berada di El Paso dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama menghindari lokasi penembakan, memantau pemberitaan di media, dan mematuhi aparat penegak hukum.
Sebelumnya, Sabtu (3/8) siang waktu setempat, terjadi penembakan massal secara brutal di sebuah pusat perbelanjaan di Kota El Paso, Texas.
Gubernur Texas Greg Abott yang didampingi Wali Kota El Paso Donald Margo menyampaikan, akibat kejadian tersebut sekurang-kurangnya korban tewas mencapai 20 orang dan 26 orang lainnya luka-luka.
Pihak FBI, ATF, dan Texas Dept of Public Safety telah diturunkan untuk membantu Kepolisian El Paso dalam mengamankan dan meredam situasi di kota tersebut.
Saat ini Kepolisian El Paso telah menangkap 1 orang tersangka. Yaitu seorang pria kulit putih berusia 21 tahun yang berasal dari Allen, Texas. Hingga kini tersangka yang tertangkap langsung diperiksa oleh pihak berwenang.
Diketahui, El Paso merupakan salah satu kota teraman di Amerika Serikat. Tingkat kriminalitas El Paso merupakan yang terendah di AS. Sehingga peristiwa penembakan ini tidak pernah diduga oleh masyarakat dan aparat keamanan di El Paso.
Sementara itu, bagi WNI yang memerlukan bantuan, dapat menghubungi
hotline darurat KJRI Houston di nomor +1 346 932 7284.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: