Tornado Dahsyat Guncang Texas Hingga Ohio, 16 Tewas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 06 April 2025, 14:59 WIB
Tornado Dahsyat Guncang Texas Hingga Ohio, 16 Tewas
Sungai Whitewater meluap dan meluap di Riverview Park pada hari Jumat, 4 April 2025, di Harrison, Ohio/Net
rmol news logo Tornado dahsyat yang melanda wilayah Selatan dan Midwest Amerika Serikat menewaskan sedikitnya 16 orang sejak pertengahan minggu ini. 

Mengutip laporan AFP pada Minggu, 6 April 2025, tornado membawa banjir bandang dan angin kencang di wilayah Texas hingga Ohio, memicu keadaan darurat di berbagai negara bagian.

Di antara korban jiwa, 10 dari mereka dilaporkan terjadi di Tennessee. Di Missouri, seorang pria berusia 57 tahun tewas saat keluar dari mobil yang terhanyut air di West Plains. 

Di Kentucky, dua korban jiwa termasuk seorang anak laki-laki berusia 9 tahun yang hanyut saat dalam perjalanan ke sekolah, serta seorang pria berusia 74 tahun yang ditemukan tewas di dalam kendaraan yang sepenuhnya terendam air di Nelson County.

Di Little Rock, Arkansas, seorang anak berusia 5 tahun juga dilaporkan meninggal dunia akibat insiden terkait cuaca, meskipun rincian lebih lanjut belum tersedia.

Sementara itu, kota-kota seperti Louisville dan Frankfort di Kentucky menghadapi ancaman banjir terburuk dalam beberapa dekade terakhir. 

Wali Kota Louisville, Craig Greenberg, menyampaikan kekhawatiran terkait peningkatan drastis Sungai Ohio yang naik lima kaki hanya dalam 24 jam.

“Kami perkirakan ini akan menjadi salah satu dari 10 peristiwa banjir teratas dalam sejarah Louisville,” ujar Greenberg.

Carole Smith, warga Frankfort, berjalan melewati rumahnya yang tergenang air pada Sabtu pagi, 5 April 2025. Pemandangan memilukan itu mencerminkan luasnya dampak banjir yang menyapu pemukiman warga.

Pihak berwenang juga mengumumkan evakuasi wajib di kota Falmouth, Kentucky utara-tengah, yang terancam oleh meluapnya Sungai Licking, mengingatkan warga pada bencana serupa hampir 30 tahun lalu.

Di pusat kota Hopkinsville, air banjir mulai surut dan memberikan sedikit kelegaan. Namun, Wali Kota James R. Knight Jr. tetap waspada:

“Kami mendapat sedikit hujan, tetapi sebagian besar mengalir ke utara kami. Alhamdulillah. Memberi kami sedikit kelegaan,” kata dia. 

Banjir dan kerusakan infrastruktur telah memengaruhi perdagangan antarnegara bagian, terutama di koridor utama seperti Louisville dan Memphis. 

Kepala ahli meteorologi AccuWeather, Jonathan Porter memperingatkan bahwa dampaknya bisa meluas ke keterlambatan pengiriman dan gangguan rantai pasokan.

Sebagai tambahan tantangan, National Weather Service menghadapi kekurangan tenaga kerja yang signifikan, dengan hampir setengah dari kantornya memiliki kekosongan posisi sebesar 20 persen, peningkatan besar dibandingkan satu dekade lalu.

Di Tennessee, tempat penampungan darurat dibuka di sekolah-sekolah dan gedung publik. George Manns, 77 tahun, adalah salah satu warga yang mencari perlindungan di Dyersburg.

“Saya mengambil semua barang saya dan datang ke sini,” kata Manns sambil membawa kursi lipat dan dua tas berisi peralatan kerja.

Pakar cuaca menyatakan bahwa intensitas badai ini dipicu oleh kombinasi suhu hangat, atmosfer yang tidak stabil, geseran angin yang kuat, serta uap air berlimpah dari Teluk Meksiko.

Banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang telah memutus akses ratusan jalan di seluruh wilayah terdampak. 

Sementara itu, menurut Chelly Amin dari Badan Cuaca Nasional, dua tornado tercatat pada Jumat malam, 4 April 2025 di Missouri dan Arkansas, dengan satu di antaranya mengangkat puing-puing hingga setinggi 25.000 kaki.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA