PM Australia: Tayyip Erdogan Khianati Janji Mustafa Kemal Ataturk

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 20 Maret 2019, 11:33 WIB
PM Australia: Tayyip Erdogan Khianati Janji Mustafa Kemal Ataturk
Erdogan/Net
rmol news logo Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengkritisi sikap Presiden Turki Tayyip Erdogan terkait dengan teror di dua masjid di Selandia Baru pekan kemarin.
 
Saat berkampanye untuk pemilihan lokal awal pekan ini, Erdogan menyebut serangan itu sebagai bagian dari serangan terhadap Turki dan Islam. Dia juga memperingatkan warga Australia yang anti-Muslim akan dikirim kembali ke peti mati seperti kakek mereka di Gallipoli, atau pertempuran di awal Perang Dunia Pertama.
 
Dalam pertempuran dengan pasukan Turki itu, lebih dari 8.000 warga Australia meninggal dunia.
 
Menanggapi pernyataan Erdogan, Morisson menyebut bahwa sikapnya sangat ofensif dan ceroboh.
 
"Pernyataan yang dibuat oleh Presiden Turki Erdogan yang saya anggap sangat menyinggung warga Australia dan sangat ceroboh dalam lingkungan yang sangat sensitif ini," kata Morrison setelah memanggil duta besar Turki dan menolak alasan yang dikemukakan (Rabu, 21/3).
 
"Saya mengharapkan, dan saya telah meminta, agar komentar ini diklarifikasi, untuk ditarik. Saya berharap itu terjadi," kata Morrison.
 
Dia juga mengatakan, pihaknya sedang meninjau kemungkinan peringatan perjalanan ke Turki.
 
"Saya akan menunggu untuk melihat apa tanggapan dari pemerintah Turki sebelum mengambil tindakan lebih lanjut, tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa semua opsi ada di meja," kata Morrison.
 
Lebih lanjut Morisson menuduh Erdogan mengkhianati janji Mustafa Kemal Ataturk, bapak negara modern Turki, untuk menempa perdamaian antara kedua negara.
 
"Ataturk berusaha untuk mengubah negaranya menjadi negara modern dan negara yang memeluk, dan saya pikir komentar (Erdogan) ini bertentangan dengan semangat itu," tutupnya seperti dimuat Al Jazeera. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA