Â
Saat berkampanye untuk pemilihan lokal awal pekan ini, Erdogan menyebut serangan itu sebagai bagian dari serangan terhadap Turki dan Islam. Dia juga memperingatkan warga Australia yang anti-Muslim akan dikirim kembali ke peti mati seperti kakek mereka di Gallipoli, atau pertempuran di awal Perang Dunia Pertama.
Â
Dalam pertempuran dengan pasukan Turki itu, lebih dari 8.000 warga Australia meninggal dunia.
Â
Menanggapi pernyataan Erdogan, Morisson menyebut bahwa sikapnya sangat ofensif dan ceroboh.
Â
"Pernyataan yang dibuat oleh Presiden Turki Erdogan yang saya anggap sangat menyinggung warga Australia dan sangat ceroboh dalam lingkungan yang sangat sensitif ini," kata Morrison setelah memanggil duta besar Turki dan menolak alasan yang dikemukakan (Rabu, 21/3).
Â
"Saya mengharapkan, dan saya telah meminta, agar komentar ini diklarifikasi, untuk ditarik. Saya berharap itu terjadi," kata Morrison.
Â
Dia juga mengatakan, pihaknya sedang meninjau kemungkinan peringatan perjalanan ke Turki.
Â
"Saya akan menunggu untuk melihat apa tanggapan dari pemerintah Turki sebelum mengambil tindakan lebih lanjut, tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa semua opsi ada di meja," kata Morrison.
Â
Lebih lanjut Morisson menuduh Erdogan mengkhianati janji Mustafa Kemal Ataturk, bapak negara modern Turki, untuk menempa perdamaian antara kedua negara.
Â
"Ataturk berusaha untuk mengubah negaranya menjadi negara modern dan negara yang memeluk, dan saya pikir komentar (Erdogan) ini bertentangan dengan semangat itu," tutupnya seperti dimuat
Al Jazeera.
BERITA TERKAIT: