Hal itu dipertegas dengan keterangan dari Kementerian Luar Negeri Chili jelang akhir pekan ini.
Kementerian Luar Negeri Chili mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka bersedia menjadi tempat baru untuk membantu Kolombia mencapai resolusi konflik secepat mungkin.
Chili, bersama dengan Brasil, Kuba, Norwegia dan Venezuela, juga merupakan negara penjamin untuk pembicaraan tersebut.
Untuk diketahui bahwa perundingan damai antara pemerintah Kolombia dan ELN yang merupakan kelompok pemberontak sayap kiri yang didirikan pada tahun 1964 oleh para imam Katolik radikal, dimulai kembali di Quito bulan lalu setelah serangkaian perundingan gagal.
Namun kekerasan oleh kelompok-kelompok bersenjata Kolombia di Ekuador, termasuk penculikan dan pembunuhan baru-baru ini terhadap dua wartawan oleh mantan anggota Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), mendorong Presiden Ekuador Lenin Moreno untuk menangguhkan perannya sebagai negara penjamin, seorang pengamat yang menjamin prosesnya dilakukan secara objektif.
[mel]
BERITA TERKAIT: