Presiden Lazarus Chakwera mengatakan pasukan militer telah dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian di hutan pegunungan di wilayah Mzuzu.
“Saya tahu kita semua ketakutan dan khawatir. Tetapi saya ingin meyakinkan Anda bahwa saya tidak menyia-nyiakan sumber daya yang tersedia untuk menemukan pesawat itu. Dan saya memegang teguh harapan bahwa mereka akan selamat," ujarnya dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
Associated Press.
Chakwera mengungkap pesawat hilang itu membawa Chilima, mantan ibu negara Shanil Dzimbiri (mantan istri mantan Presiden Bakili Muluzi), dan delapan orang lainnya.
Mereka meninggalkan ibu kota negara Afrika bagian selatan, Lilongwe pada pukul 09.17 waktu setempat dan harusnya mendarat 45 menit kemudian di Bandara Internasional Mzuzu untuk menghadiri pemakaman mantan menteri pemerintah.
Dikatakan Presiden Malawi, pendaratan Chilima dan rombongan ditunda karena cuaca buruk.
"Pengawas lalu lintas udara memerintahkan pesawat tersebut untuk tidak melakukan pendaratan dan berbalik arah karena cuaca buruk dan jarak pandang yang buruk," ujarnya.
Tak lama kemudian, pengendali lalu lintas udara kehilangan kontak dengan pesawat tersebut dan menghilang dari radar.
Mzuzu adalah kota terbesar ketiga di Malawi dan ibu kota wilayah utara. Letaknya di kawasan perbukitan berhutan yang didominasi oleh pegunungan Viphya, yang memiliki perkebunan pohon pinus yang luas.
Chakwera mengatakan Amerika Serikat, Inggris, Norwegia dan Israel menawarkan bantuan dalam operasi pencarian dan telah menyediakan teknologi khusus yang diharapkan presiden dapat membantu menemukan pesawat tersebut lebih cepat.
Chilima telah menjadi wakil presiden sejak tahun 2020. Dia adalah kandidat pada pemilihan presiden Malawi 2019 dan menempati posisi ketiga.
Pemungutan suara tersebut dimenangkan oleh petahana Peter Mutharika namun dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi Malawi karena adanya kejanggalan. Chakwera menempati posisi kedua dalam pemilihan itu.
Chilima kemudian bergabung dengan kampanye Chakwera sebagai pasangannya dalam pemilihan ulang bersejarah pada tahun 2020, ketika Chakwera terpilih sebagai presiden. Ini adalah pertama kalinya di Afrika hasil pemilu yang dibatalkan oleh pengadilan mengakibatkan kekalahan presiden yang menjabat.
Wakil Presiden telah menghadapi tuduhan korupsi, namun jaksa membatalkan dakwaan bulan lalu. Hal ini menimbulkan kritik bahwa pemerintahan Chakwera tidak mengambil sikap yang cukup keras terhadap korupsi.
Chilima ditangkap pada akhir tahun 2022 dan beberapa kali hadir di pengadilan, namun persidangannya belum dimulai. Dia membantah tuduhan tersebut.
BERITA TERKAIT: