Penculikan massal ini terjadi di kota Wau Shilluk pada awal pekan ini.
"89 anak diculik. Jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi," kata kepala UNICEF di Sudan Selatan Jonathan Veitch pada Sabtu (21/2), seperti dimuat
AFP.
Veitch menambahkan, perekrutan dan penggunaan anak-anak oleh pasukan bersenjata telah menghancurkan hati keluarga dan masyarakat.
"Anak-anak tak mengerti kekerasan. Mereka kehilangan keluarga dan kesempatan untuk bersekolah," lanjutnya.
Perekrutan anak-anak telah meningkat sejak pertempuran dimulai pada Desember 2013 ketika Presiden Salva Kiir menuduh mantan wakilnya, Riek Machar, merencanakan kudeta.
UNICEF memperkirakan setidaknya ada 12 ribu anak yang digunakan oleh kedua belah pihak dalam perang saudara Sudan Selatan yang sedang berlangsung
.[wid]
BERITA TERKAIT: