Aksi ini terjadi sejak pukul 7 pagi waktu setempat dengan memberikan surat pemberitahuan yang ditempatkan hampir di seluruh sekolah-sekolah terlebih dahulu. Akibatnya, ribuan murid sekolah pun terpaksa diliburkan.
Kepala Serikat Guru Kosovo, Rrahman Jashari, mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan konsekuensi dari kurangnya refleksi pemerintah.
Ia menegaskan jika tuntutannya diabaikan oleh pemerintah, mereka akan meresponnya dengan tindakan lain.
"Saya berharap bahwa setelah pemogokan ini pemerintah Kosovo akan duduk dengan serikat pekerja pendidikan untuk membahas masalah dan mencari solusinya," kata Jashari, seperti dimuat
Xinhua.
Para guru SD, SMP, dan SMA ini meminta pemerintah memenuhi janjinya untuk meningkatkan kenaikan gaji sebesar 25 persen per Januari 2015.
Namun Perdana Menteri Isa Mustafa, yang baru terpilih pada Juni 2014 lalu, mengatakan bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi di tahun ini karena keterbatasan anggaran. [mel]
BERITA TERKAIT: