Media milik pemerintah Sudan,
SUNA, melansir bahwa terdapat beberapa tentara pemerintah yang turut menjadi korban tewas dalam serangan di negara bagian Kordofa Selatan tersebut. Namun demikian, tidak dijelaskan berapa jumlah pasti tentara yang tewas akibat serangan tersebut.
Sebagaimana dilansir
CNN (Sabtu, 12/1), jurubicara militer Sudan mengatakan bahwa pemberontak yang tewas adalah anggota Front Revolusioner, aliansi kelompok-kelompok militan. Mereka biasanya beroperasi di Sudan yang berbatasan dengan Sudan Selatan.
Sudan Selatan berpisah dari Sudan pada tahun 2011 sebagai bagian dari kesepakatan damai yang mengakhiri puluhan tahun perang saudara antara kedua belah pihak.
Pasca Sudan Selatan merdeka, wilayah Kordofan Selatan tetap berada di bawah kendali Sudan. Menurut badan hak asasi manusia PBB, penduduk di wilayah itu tetap menghadapi praktek eksklusi, marjinalisasi dan diskriminasi yang mengakibatkan mereka beroposisi terhadap pemerintah Sudan dan tak banyak dari mereka bergabung sebagai anggota Front Revolusioner
.[ian]
BERITA TERKAIT: