Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menggelar pertemuan darurat dengan para pemimpin negara bagian dan wilayah pada Senin siang.
Dalam pertemuan tersebut, kabinet nasional sepakat bahwa pengendalian senjata api perlu diperketat di seluruh Australia, meski rincian aturan barunya belum diumumkan secara resmi.
“Para pemimpin sepakat bahwa tindakan yang kuat, tegas, dan terfokus diperlukan untuk segera mereformasi undang-undang senjata api, termasuk menegosiasikan ulang Perjanjian Senjata Api Nasional,” ujar Albanese, dikutip dari 9News, Selasa 16 Desember 2025.
Albanese memaparkan sejumlah opsi yang sedang dipertimbangkan,
termasuk pembatasan jumlah senjata api yang boleh dimiliki seseorang, pengetatan izin kepemilikan senjata, pembatasan jenis serta modifikasi senjata yang legal, hingga percepatan pembentukan Registri Senjata Api Nasional. Pemerintah juga membuka peluang penggunaan intelijen kriminal tambahan dalam proses perizinan senjata api.
Reformasi ini disebut-sebut akan menjadi perubahan terbesar dalam undang-undang senjata api Australia sejak Pembantaian Port Arthur tahun 1996.
BERITA TERKAIT: