Lebih dari sekadar mengecam, Perdana Menteri Australia Julia Gillard bahkan menyebut serangan itu sebagai tindakan kejahatan yang tidak masuk akal.
"Hati kami juga hancur, meratapi hilangnya anak-anak usianya baru 5 sampai 10 tahun, Kami berduka atas kehilangan guru yang berani berusaha hanya untuk memimpin siswa mereka ke masa depan tetapi dibunuh secara brutal di sekolah," kata Gillard dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip
USA Todays (Sabtu, 15/12).
Ditempat terpisah, Perdana Menteri Inggris David Cameron mengaku terkejut dan sangat sedih atas penembakan yang mengerikan itu.
"Ini sangat menyedihkan untuk memikirkan orang tua yang anaknya tewas pada usia muda padahal mereka memiliki impian yang panjang," ujar David Cameron.
Semntara itu di Filipina, jurubicara Presiden Benigno Aquino mengatakan hal yang membuat lebih menyakitkan adalah bahwa sebagian besar korban adalah anak-anak kecil.
"Belasungkawa yang mendalam kami ucapkan kepada pihak keluarga korban dan para guru," jurubicara Aquino, Abigail Valte.
[ian]
BERITA TERKAIT: