“Kami baru saja menyita sebuah kapal tanker di pantai Venezuela, sebuah kapal tanker besar, sangat besar, yang terbesar yang pernah ada, dan hal-hal lain sedang terjadi,” ujar Trump, seperti dimuat Reuters.
Jaksa Agung AS, Pam Bondi, menjelaskan bahwa kapal tersebut digunakan untuk mengangkut minyak yang terkena sanksi dari Venezuela dan Iran.
“Selama beberapa tahun, kapal tanker minyak tersebut telah diberi sanksi oleh Amerika Serikat karena keterlibatannya dalam jaringan pengiriman minyak ilegal yang mendukung organisasi teroris asing,” kata Bondi di platform X.
Menurut tiga pejabat AS yang enggan menyebutkan namanya, operasi penyitaan kapal dipimpin oleh Penjaga Pantai AS.
Sementara itu, perusahaan manajemen risiko maritim asal Inggris, Vanguard, menyebut kapal tanker bernama Skipper diyakini telah disita pada Rabu pagi.
Kapal tersebut sebelumnya bernama Adisa dan telah masuk daftar sanksi AS terkait perdagangan minyak Iran.
Kabar penyitaan kapal di perairan Venezuela langsung mendorong kenaikan harga minyak dunia. Minyak mentah Brent naik 0,4 persen menjadi 62,21 dolar AS per barel, sementara West Texas Intermediate juga menguat 0,4 persen menjadi 58,46 dolar AS per barel.
Pemerintah Venezuela belum memberikan tanggapan atas tindakan tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Trump melancarkan lebih dari 20 serangan terhadap kapal yang diduga membawa narkoba di Karibia dan Pasifik.
Sementara itu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh AS mencoba mengambil alih cadangan minyak Venezuela yang sangat besar.
BERITA TERKAIT: