Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara mengatakan, kemarin, pertemuan dua arah itu kemungkinan terjadi di Hanoi setelah pertemuan deÂngan para pengusaha China. Siaran teve
NHK Jepang, mengutip sumber pemeÂrinÂtah, memberitakan, kedua peÂtinggi negara bakal berÂtemu secara langsung setelah pukul 19:00. Namun, pejabat berÂwenang China menolak berÂkomentar.
Suasana cair terlihat saat Kan berjalan ke arah Wen, melewati 10 perwakilan neÂgara ASEAN dan tiga partner Asia Timur. Lalu Wen-Kan saling berÂjabat tangan.
“Kami sepakat akan berÂupaya untuk meningkatkan hubungan antara Jepang dan Cina dan melanjutkan huÂbuÂngan yang saling mengÂunÂtungkan dan strategis ini. Kami juga sepakat melanÂjutkan negosiasi pada peÂngemÂbangan ladang gas di Laut Cina Timur,†tambah Maehara.
Sebelumnya, Jepang menÂdesak agar dilakukan pemÂbicaraan kembali atas ladang gas Shirakaba (Jepang) atau Chunxiao (China). Tokyo menduga, Beijing telah meÂmulai pengeboran di Zona Ekonomi Ekskluisif (ZEE) kedua negara yang tumpang tindih itu. Kedua negara berÂtengga itu berselisih sejak peÂnangkapan kapten kapal ChiÂna, 8 September lalu.
Sepuluh negara ASEAN berkumpul kemarin sebelum mengadakan KTT lebih luas dengan Asia Timur (16 neÂgara), yang akan dihadiri MenÂlu AS Hilary Clinton.
Prospek pertemuan Kan dengan Wen menjadi kabur saat pembicaraan antar-menÂteri Ekonomi China, Jepang dan Korsel dibatalkan. MeÂnurut media Jepang, pemÂbaÂtalan itu dikarenakan sengketa mineral tanah yang langka, naÂmun pemerintah Beijing menyanggah tuduhan itu dan menyalahkan masalah penjadÂwalan.
[RM]
BERITA TERKAIT: