Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara merinci realisasi tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp1.879,6 triliun atau 70,6 persen dari target, dan transfer ke daerah (TKD) Rp713,4 persen atau 82,6 persen dari outlook.
"Ini lebih tinggi dibandingkan belanja tahun lalu belanja tahun lalunya Rp1.834,5 triliun berarti tahun ini belanja pemerintah pusat itu Rp45,1 triliun lebih tinggi dibandingkan belanja pemerintah pusat tahun lalu," jelas Wamen Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa pada Kamis, 20 November 2025.
Dalam periode ini, Wamen Suahasil mengatakan realisasi belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja kementerian atau lembaga (K/L) senilai Rp961,2 triliun dan belanja non K/L Rp918,4 triliun.
"Belanja pemerintah pusat itu memiliki dorongan kepada gerak ekonomi dan pertumbuhan ekonomi," tutur dia.
Sementara untuk TKD telah disalurkan untuk mendukung layanan publik di daerah. Angka ini turun Rp8,8 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp722,2 triliun.
"TKD Rp713,4 triliun ini sekarang berarti ada di APBD, tapi kalau kita lihat APBD komposisi belanjanya ternyata yang ontrack hanya belanja pegawai, bayar gaji, upah, tapi belanja barang dan jasanya lebih rendah, belanja modalnya juga lebih rendah," tandasnya.
BERITA TERKAIT: