Dolar AS Tertekan Setelah Shutdown Berakhir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 14 November 2025, 09:04 WIB
Dolar AS Tertekan Setelah Shutdown Berakhir
Ilustrasi (Foto: Artificial Intelligence)
rmol news logo Dolar Amerika Serikat (AS) di pasar uang New York, tertekan pada penutupan perdagangan Kamis 13 NOvember 2025, menyusul berakhirnya government shutdown terpanjang dalam sejarah AS. 

Meskipun penutupan pemerintah telah usai, para pelaku pasar masih dibayangi ketidakpastian mengenai kapan data-data ekonomi penting akan dirilis. Data-data ini sangat krusial untuk menganalisis kesehatan ekonomi AS.

Kondisi ini membuat Indeks Dolar (DXY) turun 0,35 persen ke level 99,14.

Para investor kini berfokus pada Federal Reserve (The Fed), namun prospek pemangkasan suku bunga masih belum pasti. Meskipun kekhawatiran inflasi dan tanda-tanda stabilitas pasar kerja telah menekan peluang pemangkasan suku bunga Desember hingga di bawah 50 persen, hal ini tidak cukup untuk menopang nilai Dolar. Pejabat The Fed sendiri memberikan sinyal yang beragam, sehingga menambah keraguan di pasar.

Di sisi lain, mata uang lain memanfaatkan pelemahan ini. Euro naik 0,4 oersen, mencapai level tertinggi sejak akhir Oktober. Sementara itu, Yen Jepang melemah setelah Perdana Menteri Jepang menyatakan preferensi untuk suku bunga rendah. Poundsterling Inggris juga menguat, terlepas dari data ekonomi domestik yang menunjukkan pertumbuhan yang stagnan. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA